Sabtu, 24 Desember 2016

Belajar Khusyuk Mengerti Makna Sholat (1)

Mengingat banyaknya remaja masa kini yang kurang mendalami ibadah kepada sang pencipta, salah satunya ialah ibadah shalat. Sebenarnya artikel ini lebih ditujukkan kepada diri saya sendiri khususnya.

Berikut saya rangkum penjelasannya melalui sumber-sumber terpercaya.

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya yang demikian itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan mereka akan kembali kepada-Nya ( Q.S. al-Baqarah [2] : 45)

" Sesungguhnya seseorang hamba yang shalat tidak dituliskan untuknya seperenam atau sepersepuluhnya; yang dituliskan untuknya sesuai dengan yang dipahaminya dari ibadah itu," (HR Abu Dawud, al-Nasa'i, dan Ibn Hibban)

Ibadah yang paling UTAMA :
1. Makrifatullah ( Pengetahuan akan Allah Swt.)
2. Keimanan kepadanya ( Allah Swt )

Disini ketika akal kita telah di isi oleh pengetahuan akan Allah Swt tentu kita akan lebih jelas dan memperdalam keyakinan kita, artinya keimanan kita pun akan semakin bertambah. Maka sudah jelas kita juga harus sering menambah wawasan kita, baik dengan membaca dan mengkaji Al-quran maupun dengan media lainnya sebagai tambahan.

Sholat merupakan penghubung antara hamba dengan Tuhannya.

KEUTAMAAN SHALAT :
1. Mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
2. Mengangkat derajat seorang hamba
3. Menghapus kesalahan yang pernah dilakukan

Sholat mencakup aktivitas hati, lisan, dan anggota tubuh sekaligus.

Aktivitas Hati dalam Shalat, yang wajib dilakukan :
- Niat
- Keikhlasan
- Keyakinan

Aktivitas Hati yang Sunah dilakukan :
- Merendah diri, tunduk, patuh, dan rendah hati, dan khusyuk dihadapan Allah Swt.
- Menghayati setiap gerakan dan bacaan shalat.

Hak-Hak dalam Shalat
1. Dalam surah Al- fatihah yang kita baca setiap shalat ada hak Allah Swt., karena memuat pujian 
    terhadapnya.
2. Sementara pada ayat berikutnya terdapat hak orang yang mendirikan shalat, karena isinya berupa    
    permohonan kepadanya.

 Makna Gerakan Shalat
Gerakan Ruku' mengandung sikap pengakuan atas keagungan Allah. " Rabbana wa laka al-hamd " yang artinya " Maha suci rabb-ku yang maha agung " disini jika kita hayati lebih lanjut maknanya akan menciptakan sikap tunduk kepada allah. Sama halnya ketika melakukan sujud yang berarti mensucikan dan bertasbih kepadanya.

Imam 'Izzuddin pernah ditanya tentang bagaimana jika ada argumentasi bagi mereka yang berpendapat bahwa yang lebih utama dan disukai didalam shalat ketika ruku' adalah melihat kaki, melihat hidung pada saat sujud, dan melihat dinding disaat duduk? Beliau menjawab, tidak ada argumentasi tentang hal ini, baik didalam Al-qur'an maupun sunnah. Pendapat ini menurut 'izzuddin tidak benar. Namun, beliau tidak melarang orang yang sedang shalat untuk melaksanakan hal tersebut, jika dengan hal itu ia bisa menjadi lebih khusyuk. Sebab pandangan kearah tertentu dapat membuyarkan konsentrasi shalat.
Terdapat pula keterangan serupa tentang 'Izz al-Din, di antaranya bahwa beliau pernah berfatwa boleh memejamkan mata saat shalat jika saat membuka mata kurang khusyuk ketika shalat.

Lanjut ke bagian 2